Namanya juga anak kos, jarang-jarang kan ketemu makanan enak. Apalagi kalau makanan yang dibilang enak itu adalah makanan gratisan. Pastinya, selain tambah enak di lidah, hitung-hitung juga buat ngirit uang kiriman dari orang tua. Tapi tenang, kali ini saya benar-benar mendefinisikan "makanan enak" sebagaimana arti yang sebenarnya...
Masih berkaitan dengan makanan, interaksi saya dengan makanan pada hari ini bisa dikatakan sangat intens. Karena siang tadi, saya dan Betha pergi berboncengan naik motor ke "Festival Jajanan Bango" yang diselenggarakan di Lapangan Gasibu Bandung. Rencana kami pergi ke sana adalah untuk melakukan wisata kuliner. Itu lho, kayak yang ada di tivi-tivi belakangan ini.
Perjalanan wisata kami mencari makanan dimulai pada pukul setengah satu siang (kurang lebih) setelah kami melaksanakan sholat zhuhur di masjid Museum Geologi. Awalnya, kami berdua masih bingung hendak makan apa. Karena puluhan stand makanan memadati lapangan gasibu. Dengan melihat kondisi seperti itu, kami pun sepakat untuk mengawali perjalanan wisata kuliner ini dengan terlebih dahulu mengitari lapangan gazibu.
Menjelang satu putaran (lapangan Gasibu), ternyata rong-rongan dari perut saya semakin menguat. Seakan-akan perut saya sudah tahu dimana ia berada saat ini, bahwa ia tengah berada di tempat yang penuh makanan dan minuman. Maka dari itu, sehubungan dengan kondisi perut yang sudah mulai bermusikalisasi dengan sedemikian merdunya, saya dan betha memutuskan untuk segera memulai acara wisata kuliner ini.
#1 Nasi Gila dkk, Rp 9000,-
Jajanan pertama yang saya cicipi ini, cukup mengenyangkan. Kombinasi antara nasi putih yang ditaburi abon sapi dengan lauk berupa daging ayam, telor, dan sayur yang ketiganya dicampur-adukkan menjadi satu dan dibumbui seperti ayam kuluyuk. Ditambah, tahu bulat yang di-cocol ke saos tomat, juga semakin menambah keanekaragaman rasa dari masakan ini.
#2 Es Teh-Jeruk dan Teh manis, Rp 3000,- & Rp 2500,-
Sehabis makan, tentunya tenggorokan jadi agak seret. Makanya kami pun segera mencari stand terdekat yang menjual minuman. Hingga akhirnya pandangan kami tertuju kepada stand Teh Sari Wangi. Tanpa pikir panjang, kami akhirnya membeli satu gelas Es Teh-Jeruk dan Es Teh Manis, dan setelah itu kami pun mencari tempat duduk di "dining area".
#3 Telo, Rp 5000,-
Di jawa makanan ini biasa disebut "Telo". Tahu artinya? Ya, itu merupakan sebutan singkat untuk ketela (singkong) dalam bahasa jawa prokem. Menu ke-3 ini merupakan masakan yang bahan dasarnya adalah singkong yang di kukus. Agar rasanya tidak hambar, oleh si penjual yang kreatif ini, pada singkong tersebut dituangkan saos rasa "strawberry" dan "berry". Sebagai penambah rasa cemilan tadi juga ditaburi oleh keju parut. Hmmm... Kebayang kan gimana kenyangnya.
Perjalanan wisata ini berakhir pada pukul 14.00 WIB. Ditutup dengan prosesi makan menu #3 yang dilakukan di anak-anak tangga lapangan gasibu (tepat di depan gedung sate). Disana kita mengakhiri perjalanan ini dengan kondisi perut sama-sama kenyang dan mata yang sama-sama mengantuk. Akan tetapi, itu semua segera hilang setelah kami melanjutkan perjuangan kuliner kami di Es Goyobod Jl. Kliningan. Tarik mang.....!!!!!
5 comments:
wuihh.........jadi ngiler...
ga sempet kesana euy...
hmm...tapi apa muat ya klo makan segitu banyak....
nyesel gue ngga dateng :(
Waduuhhh, ngiler nih, mesti harus bersabar aku untuk menikmati itu semua karena ditempatku nggak ada :(
Rame juga lho Festival Jajanan Bango 2007 di Gasibu. Katanya sih lebih tertib dan rapih dibandingkan gelaran dua tahun lalu. Aku nyampe Gasibu pas jam 7 pagi...pulang jam 10 malem....
Ini info-info event-nya Bango:
http://kecap-bango.blogspot.com
ah biasa aja....tuh...
soalnya gw nggak dikasih si....
:-)
Post a Comment