Dini hari tadi, saya sengaja membuka detik.com. Ketika saya membaca judul berita pertama di tanggal 31 juli yang bercerita tentang pemotongan nilai mata uang di Zimbabwe dimana beberapa hari belakangan saya juga sempat mendengar berita tersebut dari seorang teman. Namun seakan tak percaya, rupanya benar bahwa negara yang selama berpuluh-puluh tahun dipimpin oleh Mugabe itu tengah dilanda inflasi super hebat yaitu 2,2 juta persen. Wow....angka yang sangat-sangat menakutkan apabila dibandingkan dengan inflasi bulanan Indonesia yang sebesar 2,46%.
Berdasarkan beberapa referensi yang saya temukan, krisis Zimbabwe rupanya sudah terjadi dari tahun 2006. Bahkan seorang blogger indonesia di Zimbabwe yang bernama Mamayo pernah menulis pada tanggal 5 oktober 2007 bahwa perekonomian zimbabwe sedang sekarat dan ternyata masih berlanjut hingga saat ini. Ada yang mengatakan hiper-inflasi ini disebabkan oleh embargo ekonomi dan perdagangan dari Amerika Serikat dan Inggris karena rupanya sang Presiden (Mugabe) tidak mau bekerja sama dengan kedua negara pemilik hak veto UN (United Nation) tersebut.
Walaupun sekarang 100 milyar dollar Zimbabwe (ZWD) setara dengan USD 1, tapi sepertinya rakyat Zimbabwe tetap enjoy dengan krismonnya dan sudah terlatih untuk survive dari jeratan krisis hebat yang melanda negerinya. Jadi tampaknya, tidak selamanya yang kita anggap tidak bagus itu berlaku bagi semua orang, karena rakyat Zimbabwe dengan berbagai macam hantaman ekonomi tetap menjadi Zimbabwe dan tetap mencintai Presidennya. Bisa jadi rakyat Zimbabwe sudah menyadari perannya sebagai warga negara yang senantiasa membangun dan setia kepada negaranya. Salut for the people of Zimbabwe.
0 comments:
Post a Comment