Sepahit apapun tausiyah tetap harus disampaikan daripada ditausiyahi di akhirat kelak dengan api neraka yang panas . Namun kopi atau coklat atau teh yang pahit akan terasa lezat jika diimbangi dengan gula pasir yang tepat takarannya. Maka muncullah watawa shaubil marhamah.
Tausiyah yang pahit jika disampaikan dengan baik maka akan sejuk, nyaman, dan tentram bagi orang yang ditausiyahinya. Sehingga tausiyah akhirnya bisa menjadi kebutuhan baginya, bukan suatu hal yang ditakuti.
Apalagi dalam mengarungi jalan perjuangan yang panjang ini. Tidak akan ada satu orang pun yang mampu menjalaninya sendirian. MUSTAHIL!!! Karena pada fitrahnya manusia adalah makhluk sosial. Yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Maka beruntunglah orang-orang yang masih mendapatkan perhatian dari saudaranya. Walaupun itu seperti kopi pahit yang tidak tepat takaran gulanya.
1 comments:
no komen
*no komen kok komen*
Post a Comment