Sampai hari ini geliat kegiatan mahasiswa di kampus STT Telkom bisa dikatakan belum kembali dari masa reses nya (baca: istirahat). SC, Kos-kosan di sekitar kampus, dan kantin juga masih sepi. Tapi mungkin akan kembali ke normal lagi. Sebab sejak awal minggu ini registrasi ulang sudah dimulai dan semester genap pun juga akan segera dimulai pada pekan depan.
Salam Mahasiswa...
Pada postingan saya yang terdahulu, sudah diberitahukan bahwa kepengurusan DPM periode 2006/2007 hanya tinggal 2 bulan lagi. Tidak lama namun juga tidak terlalu singkat pada dasarnya. Hanya saja permasalahannya, bagaimana kemudian sisa waktu ini dapat dipergunakan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat pada hari ini dan esok hari.
"Manusia yang paling berharga adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain" (intisari hadis)
Adalah benar jikalau dikatakan bahwa umur hidup manusia yang ada di zaman sekarang lebih singkat daripada umurnya orang-orang dulu yang bisa mencapai ratusan tahun. Dengan logika seperti itu, tentu saja dapat dibayangkan bahwa kesempatan mereka untuk beribadah kepada Allah jelas-jelas lebih panjang. Karena umur hidupnya saja sudah bukan main panjangnya jika dibandingkan dengan umur hidup relatif manusia saat ini. Maka wajar saja kalau ada diantara teman-teman yang pernah mendengar cerita bahwa ada seorang shalih yang beribadah selama berpuluh-puluh tahun tanpa henti. Secara, memang umurnya juga ratusan tahun.
Nah, mungkin kalau kita berpikir dengan logika yang dangkal, bisa jadi kita akan berpikiran bahwa Allah tidak adil dalam memberikan kesempatan bagi kita untuk beribadah kepadaNya. Ya wong, kita cuma dapet umur hidup relatif sekitar 60 tahun. Apalagi waktu ibadah wajib kita dalam sehari rata-rata maksimal hanya 1,5 jam dari 24 jam. Walaupun angka tersebut adalah relativitas, tetapi rata-rata waktu yang digunakan untuk beribadah wajib memang tidak akan jauh dari jumlah tersebut. Selebihnya bergantung pada tingkat kesholehannya sendiri-sendiri.
Maka dari itu ada seorang ustadz yang mengatakan bahwa, "Porsi ibadah manusia itu lebih banyak disediakan dalam bentuk hablu minannas daripada hablu minallah, dan disanalah pintu amal baik terbuka lebar bagi siapapun yang menginginkannya". Atau dengan kata lain, Berbuat baik kepada sesama manusia itu adalah sebagai salah satu wujud ibadah kita kepada Allah SWT.
Lalu hubungannya apa dengan judul di atas? Kita sebagai manusia harus meyakini bahwa tanggungjawab atau amanah kita dalam organisasi adalah salah satu implementasi dari konsep penghambaan kita kepada Allah SWT. Sehingga apa lagi yang harus kita pertanyakan dengan amanah kita? Selain pertanyaan sederhana, "Bagaimana cara menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya agar kita dapat memperoleh keridhoan dari Allah SWT?"
- Wallahu 'alam bishowab.
0 comments:
Post a Comment