Belakangan ini kawan-kawan pers di Ibukota meliput kunjungan para menteri Kabinet Bayangan ke sejumlah tempat yang dipenihi para pemudik yang hendak kembali ke kampung halamannya. Diantara para menteri tersebut ada yang mengunjungi stasiun gambir, terminal, bandara dst. Akan tetapi sayangnya kedatangan mereka tidak sepenuhnya disadari oleh warga masyarakat yang berada di tempat tersebut. Padahal, kesemua menteri bayangan tersebut adalah anggota DPR. Tapi mau dibilang apa lagi, toh mereka, walaupun anggota Dewan, tetap saja Menteri Ecek-ecek (bayangan).
Kehadiran mereka dalam perpolitikan Indonesia, patut diakui, cukup menyita perhatian publik. Mengingat anggota kabinet tersebut adalah nama-nama yang 'Gress' alias baru. Buktinya, kehadiran mereka di tempat keramaian tempo hari tidak banyak disadari oleh objek kegiatannya. Kan tetapi, biar bagaimanapun kita tetap saja harus memberikan apresiasi atas perhatian yang mereka berikan kepada para pemudik. Sebab tak lama berselang dengan manuver politis yang mereka lakukan, para menteri beneran yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu pun mulai tergerak untuk mendatangi tempat-tempat yang diramaikan oleh para pemudik.
Gagasan pembentukan kabinet bayangan berasal dari kaukus muda DPR, yang merupakan salah satu peta politik di Dewan. Oleh karenanya lah anggota kabinet tersebut diisi oleh orang-orang muda yang kesehariannya bekerja sebagai anggota Dewan. Walaupun jika kita flash back ke belakang, tentulah kita pahami bahwa posisi Menteri kabinet di Indonesia biasanya ditempati oleh orang-orang yang sudah lama berkiprah dalam bidang tertentu atau memang sudah lama berkiprah di dunia politik praktis, dengan kisaran umur di atas 46tahun. Maka tentu saja ini adalah gebrakan baru dan sekaligus wacana bagi rakyat, bahwa sebenarnya orang muda pun juga sudah bisa menjadi Menteri. Bahkan dengan peristiwa kunjungan Menteri Kabinet Bayangan ke beberapa titik berkumpulnya pemudik di Jakarta, bisa kita lihat betapa orang muda bisa sangat progresif dalam memberi perhatian kepada rakyat.
Akan tetapi bagi rakyat, perhatian saja belum cukup. Apalagi kalau itu hanya berupa 'lip service' yang manis di bibir. Karena rakyat nyata-nyata butuh tindakan real dari pemerintah yang seringkali malah memerah rakyat. Padahal rakyat pun juga berhak atas service yang memuaskan dari pemerintah. Pelayanan yang dapat mempermudah segala urusan, terlebih dalam hal peningkatan kesejahteraan hidupnya.
Maka dari itu saran saya buat para Menteri Kabinet Bayangan, jika memang anda memiliki gambaran tindakan kerja yang real bagi Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, maka tidak usah pikir panjang lagi. Segeralah Bergerak demi masyarakat, toh anda pun juga merupakan Wakil Rakyat yang sudah semestinya berkontribusi bagi kehidupan rakyat Indonesia.
Arki Rifazka
Aktivis LSM GRADASI (Gerakan Pemuda Pro Reformasi)
0 comments:
Post a Comment