Tadi sore kami sekeluarga jalan-jalan ke Siak, sebuah Kabupaten di Propinsi Riau Daratan. Kabupaten Siak dulunya merupakan salah satu pusat peradaban terbesar dan tertua di propinsi Riau, bahkan jauh lebih dulu daripada kota Pekanbaru. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai artifak dan situs-situs bersejarah yang ada di Kabupaten tersebut. Faktor utama yang diyakini menjadikan Kabupaten Siak sebagai awal berkembangnya peradaban di tanah lancang kuning tersebut adalah karena Kabupaten Siak berada di pinggiran sungai Siak yang merupakan satu-satunya sungai yang terhubung ke Laut.
Istana Siak Sri Indrapura (est. 1893)
Siak sebelum menjadi Kabupaten adalah daerah Kerajaan. Sebagai buktinya, kita dapat menyaksikan sebuah Istana Siak Sri Indrapura yang berdiri kokoh di tepi sungai Siak yang dahulunya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Siak. Lalu beberapa monumen bersejarah lainnya juga tampak di pinggiran sungai tersebut, seperti Kapal Kato (Kapal Pesiar Raja), Kompleks Makam Kototinggi, dan yang juga ramai dikunjungi adalah Makam Sultan Syarif Qasim II (Kemudian diabadikan menjadi nama bandara di Pekanbaru), Masjid Sultan (Masjid Raya), dst. Syukurnya hampir semua situs yang ada di sana, masih terjaga dengan baik.
Jembatan Siak
Masjid di dekat Jembatan Siak
Rumah Lembaga Adat
Komplek kediaman Bupati Siak
Selain tempat-tempat bersejarah di atas, kini Kabupaten Siak juga telah memiliki salah satu daya tarik tambahan yaitu Jembatan Siak yang konstruksinya mirip dengan Jembatan Barelang di Pulau Batam. Jembatan Siak pada pertengahan bulan Agustus lalu baru saja diresmikan oleh Presiden SBY dan diharapkan dengan keberadaannya, kabupaten Siak akan semakin berkembang di masa-masa yang akan datang. Amin.
Makan-makan...
By the way, panorama di tepi sungainya ciamik juga lho. Tempatnya pas buat kongkow-kongkow bareng keluarga atau teman-teman. Di sana kita bisa makan bareng sambil menikmati pemandangan dan hembusan angin dari sungai Siak yang setelah diukur kedalamannya ternyata mencapai 80 meter. Jadi ternyata benar juga kata pepatah "air beriak tanda tak dalam", karena ternyata air sungai Siak yang terlihat seperti sungai yang airnya tidak mengalir, tetapi kedalamannya
Subhanallah.
See you on the next travel
Mungkin itu saja reportasenya, semoga penasaran dan jadi ingin berkunjung.
2 comments:
wah enaknya jalan-jalan bareng keluarga...jadi iri...
btw bwat foto2nya...anglenya berani...en sip lagi tuh kalo kamera yang sip...jadi gak banyak noisenya gitu...
banyak2 lagi bagi cerita2 about perjalanannya yak..
Bang Arki Rifazka,,, perkenalkan saya ILHam, forumer Skyscrapercity yang rajin mengUPLOAD video dan gambar2 ALL ABOUT PEKANBARU ...
Umm,, ini kalo mo koleks lengkap gambar2 sputar Riau
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=540748
Post a Comment