Sunday, December 30, 2007

Against All Odds

Belakangan ini saya sering merasa waktu 24 jam sehari itu sudah terlalu sempit, dan ingin rasanya memperpanjang waktu lagi. Secara dalam beberapa waktu ke belakang, ada banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan dalam waktu yang relatif berdekatan pula. Maklum saja belakangan ini saya baru saja dapat amanah mengelola sebuah kios yang melayani fotokopi, print dokumen, wartel, penjualan pulsa, penjualan alat tulis kantor, dst. Sehingga otomatis semenjak mendapatkan amanah tersebut, hari-hari saya banyak dihabiskan untuk mengurus kios bersama teman saya, si O'onk anak TE 2004 (dulu pernah bersama saya di kepengurusan DPM 2006/2007 sebagai Ketua Komisi C).

Singkat cerita, tuntutan untuk mengurus hal lain di luar kepentingan manajemen kios pun tetap ada. Seperti, penginputan nilai di Lab, menulis paper ilmiah, tugas kuliah (udah tua masih ada kuliah juga nih), dan memang kesemuanya juga tidak bisa ditinggalkan, karena sudah terlanjur menjadi tanggungjawab untuk diselesaikan. Oleh dari itu lah perasaan pusing muncul kalau mengingat-ingat kerjaan yang masih belum selesai, sepertinya mau kabur saja tapi itu kan tidak sesuai dengan prinsip hidup saya, 'pantang menyerah'. Sehingga dengan segenap hati, perlahan namun masti, semua tugas dan tanggung jawab itu saya selesaikan.

Bersamaan dengan saya menulis blog ini, saya sudah hampir merasa lega (walau belum sepenuhnya) karena setidaknya sekitar 80% tugas tersebut sudah diselesaikan, Thanks for Allah, syukron Alhamdulillah. These times is really against all odds.

1 comments:

Anonymous said...

beuh... sama euy
waktu 24 jam memang terasa kurang

 
Design by Wordpress Theme | Blogger Templates | JCPenney