Monday, March 26, 2007

Kebingungan dalam Keheningan

Pernah terjebak dalam kebingungan? Lalu tak tahu harus melakukan apa? Hingga akhirnya diam seribu bahasa karena toh juga tidak tahu harus berkata apa?

Kondisi seperti di atas benar-benar tidak mengenakkan. Yang jelas kebingungan akan sangat mendominasi jika kita mengalami kondisi seperti itu (bener kan!!). Padahal bisa jadi, pada momen-momen tersebut lah, dibutuhkan solusi atas suatu permasalahan yang terjadi.

Lalu bagaimana kah cara mengatasinya? Sebetulnya saya belum menemukan teori pasti untuk mengatasi kondisi tidak nyaman seperti di atas. Kan tetapi menurut saya, ini penting untuk diutarakan kepada teman-teman semua, agar kemudian saya mendapat masukan yang berarti dari rekan-rekan semua... Lalu selanjutnya, judul blog ini pun menjadi dapat terealisasikan dengan bantuan teman-teman pula...

Trims,..mohon masukannya..

Sunday, March 18, 2007

LDKO 2007

Di kampus STT Telkom ada kegiatan yang namanya Latihan Dasar Kepemimpinan dan Organisasi (LDKO). Kegiatan ini rutin dilakukan tiap tahun, tujuannya adalah untuk membekali mahasiswa tingkat I dengan materi-materi dasar kepemimpinan dan organisasi. Dengan harapan, ketika nanti tiba waktunya mereka terjun di dunia kemahasiswaan, mereka tidak lagi canggung dan ragu dalam beraktivitas di berbagai organisasi, apakah itu di BEM, DPM, HMJ, dan Laboratorium.

Hari ini pelaksanaan LDKO 2007 telah berakhir, makanya saya sengaja menulis hal seperti ini. Yah, mudah-mudahan saja tulisan yang singkat, padat, dan gak jelas ini bisa menjadi salah satu kenangan tersendiri bagi terlaksananya kegiatan LDKO 2007.

(mohon maaf kalo belakangan lagi sering nulis tentang rapat-rapat. Tapi tenang insya Allah besok-besok akan kembali normal lagi)

Thursday, March 15, 2007

Mengalah Bukan Berarti Kalah

Masih berkelanjutan dengan beberapa post saya yang terakhir, kan tetapi kali ini adalah perihal mengalah dalam proses rapat.

Mengalah bukanlah suatu bentuk keputus-asaan. Sehingga ketika ada seseorang yang mengalah dalam suatu rapat, ia tidak bisa dikatakan sebagai orang yang mudah putus asa. Hanya saja mungkin, ia belum dapat menyampaikan dengan baik tentang apa pesan yang terkandung di dalam pendapatnya kepada objek bicaranya (lihat tulisan saya tentang pentingnya komunikasi efektif).

Mengalah dapat juga menjadi strategi bagi orang-orang cerdas. Karena pun pernah ada pepatah, "mengalah untuk menang". Pepatah itu, sebenarnya bukan dimaksudkan agar kita senantiasa mengalah dan tidak mau berupaya dengan gigih untuk meraih kemenangan. Akan tetapi dibalik itu semua, ungkapan itu lebih mengajak kita untuk menyadari betapa kemenangan setiap saat itu bukanlah yang utama dalam perjuangan kehidupan. Lebih jauh, pepatah itu menganjurkan diri kita untuk menyusun strategi dengan sebaik-baiknya. Walau sebagai imbasnya, mau tidak mau kita harus mundur satu langkah ke belakang. Namun jangan pernah lupakan bahwa mundur satu langkahnya kita, adalah sebagai strategi untuk maju ke depan sebanyak dua langkah di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, sejauh kita memiliki rencana strategis yang terarah dalam menjalani kehidupan, maka tidak salah apabila kita memasang strategi 'mengalah untuk menang' sebagai salah satu jurus pamungkas yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan. Ciaattttt...... (karate style)

Wallahu 'alam bishowab

Wednesday, March 14, 2007

Memaksakan Kehendak

Ingin agar pendapatnya senantiasa diterima, tetapi dengan cara yang memaksa, tidak dapat dipelihara dalam kehidupan berorganisasi atau sosial. Sebab, ide/gagasan yang ada di dalam kepala seseorang, belum tentu sama dengan apa yang ada di dalam kepala seseorang yang lain. Apalagi jika yang terlibat dalam perumusan solusi itu tidak hanya berjumlah dua orang saja. Maka dapat dipastikan bahwa kemungkinan munculnya berbagai ide/gagasan akan jauh lebih besar.

Perbedaan pendapat, pada dasarnya berawal dari perbedaan persepsi yang dimiliki masing-masing orang yang terlibat. Dan hal ini sudah semestinya terjadi, khususnya di lingkup an kerja organisasi yang tergolong dinamis. Maka dari itu, ketika di dalam suatu organisasi sudah mulai terdapat tanda-tanda dimana suatu pihak akan memaksakan kehendaknya kepada pihak yang lain, sebisa mungkin hal seperti itu harus segera diantisipasi. Karena yakinilah bahwa tata kerja organisasi hanya akan dapat dibangun dengan prinsip saling memahami diantara seluruh personilnya. Tanpa ada pemaksaan kehendak dari suatu pihak untuk membuat pihak lain menerima ide/gagasannya.

Sikap memaksakan kehendak pada perkembangannya pun dapat berakibat buruk pada tatanan kerja organisasi. Karena pemaksaan kehendak dapat;
  • Membuat orang lain menjadi malas dan enggan untuk berpartisipasi
  • Membuat proses rapat/diskusi menjadi garing, karena hanya didominasi oleh suatu pihak yang cenderung untuk memaksakan kehendaknya
  • Mengebiri potensi kemunculan ide/gagasan di dalam rapat
  • Membuat seseorang/lebih menjadi tidak betah berada dalam organisasi tersebut
  • Menimbulkan konflik personal, yang mungkin saja sebagai puncak dari segala ketidaknyamanan yang telah disebutkan di atas.

Oleh karena itu, sebisa mungkin dalam menjalankan organisasi, antisipasi lah sedini mungkin kemungkinan terjadinya fenomena pemaksaan kehendak. Apalagi saat ini, ditengah-tengah perkembangan ilmu manajemen organisasi yang tidak hanya mengajarkan metode Top-Down Approach saja, melainkan juga Bottom-Up Approach sebagai penyetara dan pemberi respon balik atas berbagai kebijakan organisasi yang berasal dari level management yang berada di atasnya.

Wallahu 'alam bishowab.

Tuesday, March 13, 2007

Pentingnya Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut (diambil dari wikipedia).

Oleh karena itu, setelah kita memahami tujuan dari komunikasi efektif, yaitu untuk menyampaikan ide dengan sebaik-baiknya, maka kita tidak bisa lagi memandang remeh masalah komunikasi dalam kehidupan/aktivitas kita sehari-hari. Sebab, se-brilian apapun ide/gagasan yang kita miliki, tetap saja ia tidak akan bermakna apa-apa apabila kita, selaku pemilik ide, tidak dapat menyampaikannya dengan baik kepada objek yang kita tuju (dalam hal ini manusia).

Adapun berikut ini saya tuliskan beberapa tips komunikasi efektif yang saya ketahui. Akan tetapi ini berdasarkan pengalaman lho ya... Jadi silahkan saja kalau nanti ada yang ingin menambahkan atau mengkoreksinya...(via comment)

#1 Fokuskan ide/gagasan
Visi pembicaraan yang fokus, akan membuat kita selaku penyampai ide dapat mengontrol isi gagasan pada satu titik. Sedangkan pembicaraan yang ngalor-ngidul akan mengakibatkan kalimat-kalimat yang diucapkan tidak tuntas dan orang pun akan semakin sulit menangkap arah pembicaraan.

#2 Pahamkan Pendengar
Salah satu tujuan pembicara adalah membuat objeknya paham dengan apa yang ia sampaikan. Dan bahkan bila perlu, yakinkan objek bicara kita dengan data dan informasi yang akurat.

#3 Jiwai Tujuan
Tujuan pembicaraan adalah poin penting yang akan menjadi penentu arah pembicaraan. Dan satu-satunya cara untuk menjiwai tujuan adalah dengan meyakini kebenaran yang kita pahami dengan seyakin-yakinnya, hingga akhirnya timbul keinginan dari dalam diri kita untuk menyampaikan kebenaran kepada orang lain.

#4 Kenalilah Objek Bicara Kita
Sebelum memulai pembicaraan, biasakanlah untuk selalu mempelajari kondisi pendengar. Dengan harapan, kita akan dapat memahami kepentingan pendengar selama pembicaraan berlangsung. Selain itu, dengan mengenali objek bicara kita pun akan menjadi lebih terampil dan adaptif dalam menyesuaikan bahasa dan isi pembicaraan kita kepada mereka.

#5 Usahakan Tidak Menyinggung Perasaan Objek
Berhubung kita sampai saat ini secara defaultnya kita hanya berinteraksi dengan manusia. Maka, sangat penting bagi kita untuk tetap menjaga perasaan objek bicara kita selama pembicaraan berlangsung. Akan tetapi dengan catatan, kita tidak boleh sampai mengorbankan tujuan dari pembicaraan kita. Karena pada dasarnya, menjaga perasaan seseorang hanyalah sebagai salah satu bentuk penghargaan kita terhadap keberadaan nilai-nilai kemanusiaan yang memang dimiliki oleh setiap manusia.

Mungkin itu saja dulu tips-tips dari saya, semoga bermanfaat bagi teman-teman pembaca blog ini. Semoga saja, kita dapat semakin meningkatkan kemampuan kita dalam mengkomunikasikan ide/gagasan kepada orang lain.

Sekian dan Terimakasih.

Wallahu'alam bishowab

Monday, March 12, 2007

Check This Out

Barusan saya ketemu dengan O'onk* (nama panggilan), ada beberapa hal yang ia ceritakan. Tapi bagian yang paling menarik adalah ketika ia sedikit mengingatkan saya pada beberapa kejadian yang telah mengisi hari-hari awal tahun di Indonesia.

# [1/1/07]
Pesawat AdamAir hilang di perairan Sulawesi
# [2/2/07]
Banjir besar melanda Jakarta
# [3/3/07]
Kapal Levina Tenggelam
# [7/3/07]
Pesawat Boeing 737 milik Garuda Terbakar di Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta

Any Comment? Me not...

Entahlah bagaimana kita harus menyebutnya. Kan tetapi, yakinilah bahwa ini semua sudah ditakdirkan oleh Yang Maha Pencipta. Dan manusia hanya dapat mengambil hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya. Wallahu'alam bishowab, Allah Maha Tahu Segala Rahasia di Semesta Alam ini.

Adam Air Lagi Parkir


Banjir Melanda Jakarta


Kapal Levina


Pesawat Garuda Boeing 737 Terbakar

NB: Mohon maaf karena tidak semua bencana/kecelakaan yang telah terjadi di Indonesia dapat dikaitkan dengan format tanggal bencana (d/m/yy).

*O'onk/Hariman Setiawan, saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi C DPM-KBM STT Telkom periode 2006/2007

Sunday, March 11, 2007

Menyikapi Usul Ditolak

Meski seorang aktivis telah lama berkecimpung dalam dunia organisasi, tidak tertutup kemungkinan usulan/ide yang ia kemukakan dimentalkan dalam sebuah rapat atau pertemuan. Karena memang ini adalah bagian dari proses pendewasaan kader yang alami dalam suatu organisasi. Dan yang namanya pendewasaan, tentu lah tidak akan pernah selesai dan ia akan selalu ada. Dalam konteks ini, proses pendewasaan yang berjalan, terjadi tanpa memandang dari segi umur, angkatan, ataupun gender.

Maka dari itu, bagi para aktivis atau mantan aktivis yang pernah mengalami kejadian dimana usulan yang anda berikan dalam suatu rapat atau pertemuan ditolak oleh forum, sebaiknya segera lah introspeksi diri. Karena sangat mungkin, itu semua disebabkan oleh penurunan kualitas atau bobot usulan yang anda berikan dalam rapat. Dan jika memang benar, maka segera saja meng-improve kemampuan anda, agar dapat kembali mengikuti alur dinamisasi di tempat anda berada, yang mungkin saja anda sudah tertinggal jauh oleh nya.

Lalu bagaimana sikap kita? Sebenarnya tidak ada yang perlu diheboh-hebohkan jika usul ditolak. Sebab itu adalah hal yang lumrah terjadi. Jadi jangan terlalu diambil hati. Terimalah dengan lapang dada, hati yang besar, dan pikiran yang positif dan optimis. Agar semangat untuk bergerak tidak hilang dari diri kita. Karena semangat adalah aspek utama (bukan yang paling utama) dalam diri setiap aktivis yang masih muda, yang bersemangat.

NB: Jika masih belum puas, silahkan saja anda melakukan hal-hal yang ekstrim seperti menggalang massa, membikin suatu konfrontasi, atau bahkan membentuk organisasi tandingannya...Barangkali bisa lebih fair terlihat dari luar.

hehehehe...

Saturday, March 10, 2007

Keteladanan

Menjadi teladan bagi orang lain, agaknya terlalu berat untuk dibayangkan. Khususnya bagi seseorang yang meyakini bahwa ia masih memiliki segudang kekurangan dan khawatir apabila suatu saat dirinya akan berbuat kekhilafan. Memang seperti itulah manusia. Tidak pernah dapat terlepas dari salah atau khilaf, karena itu semua merupakan bagian dari aspek kemanusiaan yang sewajarnya ada pada diri manusia.

Alasan-alasan yang sejenis dan senada dengan di atas, pada dasarnya tetap saja tidak dapat dijadikan argumen bagi setiap orang untuk tidak mencontohkan perbuatan yang baik kepada manusia lain. Sebab hidup adalah media bagi kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Yang mana dalam kesehariannya, ibadah tidak hanya dibatasi pada ibadah vertikal (hamba kepada sang khalik), kan tetapi juga ibadah horizontal-sebagai perwujudan dari penghambaan kita kepada Allah SWT.

Maka dari itu, seketika kita menyadari arti pentingnya berbuat baik kepada orang lain, dan kemudian mewujudkannya dalam sebuah perbuatan yang nyata, secara otomatis kita telah bergabung dalam barisan orang-orang yang akan atau sedang memberikan teladan bagi sesamanya. Dimana keteladanan yang dimaksudkan tadi, dilakukan melalui amalan kita yang dapat menginspirasikan orang lain untuk turut berbuat kebajikan.

"Manusia itu bukan malaikat yang tidak pernah berbuat khilaf"

Dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa menolak memberi keteladanan, pada hakikatnya tidak berbeda dengan konteks menolak ajakan berbuat kebajikan dalam hidup. Padahal kebajikan itu sudah pasti membawa manfaat. Dan manfaat itu tentulah membawa kebaikan bagi sesama manusia. Maka apalagi alasan bagi seseorang menolak memberikan keteladanan yang diwujudkan dalam amal baik?

"manusia yang paling berharga adalah manusia yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain" (intisari hadis)


Friday, March 09, 2007

Ketegasan Dalam Memimpin

Ketegasan tidak selamanya identik dengan cara-cara keras, walau terkadang memang diperlukan. Ia (baca:ketegasan) adalah masalah pengambilan keputusan dan juga peneguhan sikap dari sang pemimpin terhadap apa yang dipimpinnya. Agar nantinya segala hal yang dikerjakan oleh bawahannya dapat sejalan dengan apa yang telah ia rencanakan serta, terhindar dari segala kemungkinan yang tidak diharapkan terjadi pada organisasinya.

Kalau boleh jujur, di sini lah bagian dimana kualitas kepemimpinan seorang pemimpin diuji. Dan curiganya, di sinilah pula bagian tersulit yang harus dihadapi seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Karena memang kerap kali dihadapkan pada pilihan yang sulit dalam bertindak tegas. Maka benarlah jika dikatakan bahwa ketegasan sangat erat hubungannya dengan kehandalan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan. Yang mana keputusan yang ia ambil, belum tentu dapat diterima oleh orang-orang di sekitarnya. Dan itu bukan lah perkara yang asing lagi dalam kepemimpinan. Karena memang pemimpin tidak dapat beranggapan bahwa, "Keramahan akan meningkatkan kualitas kepemimpinannya", walaupun memang sikap ramah itu diperlukan. Kan tetapi keramahan tidak dapat menggantikan aspek kepemimpinan yang sebenarnya jauh lebih mendasar ketimbang hanya menjadi pemimpin yang menyenangkan bagi orang-orang di sekelilingnya.

Maka dari itu, mungkin diantara teman-teman sudah pernah mendengar bahwa golongan yang pertama kali masuk surga tanpa hisab adalah para pemimpin yang adil. DAN TERNYATA SESEKALI bukan dari golongan "pemimpin yang baik" apalagi golongan "pemimpin yang tebar pesona" (yang ini sih buang aja jauh-jauh ke laut). Kenapa sebabnya? Karena pemimpin yang adil senantiasa dapat menempatkan perkara sesuai dengan duduk perkaranya, bukan agar ia semakin diuntungkan ataupun disenangi bawahannya.

Wallahu' alam bishowab.

Thursday, March 08, 2007

Anti-Optimis

Seringkali dalam aktivitas sehari-hari, manusia dihadapkan pada suatu tantangan atau ujian yang rasa-rasanya tidak akan mudah untuk dilalui. Padahal belum juga ia mencoba dan berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran. Kebanyakan rasa was-was lah yang muncul lebih dahulu dari dalam hati manusia. Hingga tak jarang perasaan tersebut pada akhirnya membuat manusia mengurungkan niatnya untuk melakukan amal kebaikan di dalam kehidupannya.

FYI, fenomena ini mungkin pernah juga teman-teman alami. Karena sejujurnya saya pun pernah berkelut dengan rasa was-was seperti diatas. Kalau tidak salah ketika itu saya diberi amanah menjadi mentor MPAI 2005. Itu lho, semacam media pendampingan dan pembinaan untuk mahasiswa baru (angkatan 2005), sebagai bagian dari kuliah Agama Islam. Bisa dibayangkan...gejala ketidak-pedean, gundah, dan merasa belum siap, menghiasi hati. Akan tetapi, keragu-raguan itu pada akhirnya hilang seiring dengan saya menjalani amanah tersebut. Sebab memang benar, terkadang kita sering takut "tidak sukses" pada suatu hal/pekerjaan yang kita anggap berat, padahal belum lagi kita mencoba mengerjakannya. Sehingga semakin hari semakin jauhlah diri kita dari amal-amal produktif yang sedikit berat. Dan itulah yang disebut dengan Anti-Optimis.

Orang optimis bukan berarti orang yang terlalu PD. Dia hanya lah orang yang sangat yakin bahwa Yang Maha Pencipta, Allah SWT akan senantiasa membantunya. Dia tidak berpegang pada prinsip, kehebatan dirinya dikarenakan potensi dan kemampuan yang ia miliki. Melainkan, ia meyakini bahwa selama seseorang itu berusaha dengan sebaik-sebaiknya dan percaya akan kuasa kehendak milik Allah SWT, maka tidak ada alasan lain untuk tidak berlaku optimis dalam kehidupan. Karena kenapa? Karena dibalik semua usaha yang dilakukan oleh orang-orang optimis, ia senantiasa tetap menggantungkan harapan dan ikhtiarnya kepada kehendak Yang Maha Berkehendak lagi Maha Penolong. Bukan kah itu sudah sangat-sangat cukup?

Wallahu 'alam bishowab.

Wednesday, March 07, 2007

Kemarin Solok, Hari Ini Garuda

Baru saja berita duka dari Solok, Sumbar tiba di telinga kita. Gempa berkekuatan 5,8 skala Richter telah memporak-porandakan pemukiman warga dan juga menelan korban jiwa. Hingga kini pendataan jumlah korban jiwa masih terus dilakukan. Walaupun bupati solok telah mengklaim jumlah korban sebanyak 70 orang.

Musibah ini tentu saja kembali membuat bangsa Indonesia berduka. Presiden pun kembali menyampaikan rasa belasungkawanya atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di solok. Padahal sebelumnya, beberapa hari yang lalu, NTT juga tertimpa musibah longsor, sehingga pemprov NTT dengan cepat meminta bantuan dari pemerintah pusat karena tidak sanggup menangani musibah yang menimpa daerahnya. Dan pemerintah pusat pun belum sepenuhnya memberi bantuan ke pemprov NTT, masih melalui berbagai pertimbangan.Benar-benar tragis ya.

Kejadian yang kemarin, kini sudah berlalu, walau haru masih ada di hati. Kan tetapi rangkaian cerita sedih belum berakhir. Sebab tadi pagi berita tidak mengenakkan datang lagi dari Yogyakarta. Pesawat Garuda yang berangkat dari Jakarta dengan tujuan Yogyakarta mengalami kecelakaan. Sehingga mengakibatkan terbakarnya seluruh bagian pesawat milik maskapai penerbangan nomor wahid di Indonesia itu. Puluhan penumpang pun ikut terbakar di dalamnya, karena tidak sempat menyelamatkan diri. Dan bahkan diantaranya terdapat 5 orang staf kedutaan besar Australia yang hendak menemani kunjungan Menlu Australia (baca: Alexander Downer) ke Yogyakarta.

Singkat kata, dengan terjadinya musibah ini, daftar peristiwa kecelakaan transportasi di Indonesia kini semakin bertambah panjang dan kembali mencoreng bidang perhubungan udara di Indonesia. Waduh pak Hatta Rajasa, gimana nih? Bukannya mau cari kambing hitam, tapi ini kan lingkup kerjanya bapak...Hiks..hiks...hiks...sedih nih.

Hingga tulisan ini saya post, saya masih belum tahu detail runutan kejadian pastinya mengenai Pesawat Garuda yang terbakar. Sebab tadi siang, saya pergi melayat anaknya dosen, Ibu Sri Widowati, yang meninggal karena sakit. Padahal anaknya masih berumur 9 tahun, kebayang kan gimana perasaan sang ibu. Tapi mudah-mudahan beliau segera berbahagia karena ternyata Allah SWT sudah sangat merindukan kehadiran si kecil di surgaNya. Dan begitu juga bagi para keluarga korban. Ada baiknya momen-momen seperti ini dijadikan media penempaan diri dalam kesabaran. Bukan untuk memelihara sedih yang berkepanjangan. Karena memang ini semua adalah suratan takdir dari yang Maha Pencipta.

Wassalam.

Arki Rifazka

Tuesday, March 06, 2007

Maaf Lagi Sibuk Skripsi...

Jangan langsung kaget dulu dengan judul tulisan ini. Karena hingga hari ini saya belum mulai mengerjakan Tugas Akhir (Skripsinya anak Teknik) lagi kok. Kan tetapi teman saya, acha, yang juga sedang berkuliah di STT Telkom memberi sebuah link gambar yang sangat unik.


Oh...mungkin ini ya yang bikin beberapa teman saya jadi jarang blogging lagi. Walaupun saya juga beleum ngecek apakah si acha termasuk salah satunya. Tapi yang jelas, kata-katanya itu lho yang kagak nahan. "Maaf Sedang Skripsi, Jarang Blogging". Emang ada hubungannya ya?

hehehe...

Salam Pejuang TA!!!

Monday, March 05, 2007

Bikin TOR

Term Of Reference (TOR) adalah ringkasan dari suatu acara yang tersusun secara sistematis, yang biasa diberikan kepada para pengisi acara sebelum acara dimulai (lebih cepat lebih baik). Tujuannya agar pembicara bisa mulai mempersiapkan dan sekaligus mendapatkan gambaran tentang apa yang akan disampaikan pada saat acara nanti.

Terkait dengan TOR, beberapa hari yang lalu ternyata saya mendapat pengalaman baru yaitu membuat TOR. Walau belum pernah ada bakat sebelumnya, tapi modal nekat aja nyusun, hingga akhirnya jadi. Ternyata gak sulit-sulit banget kok (kalau cuma copy-paste). Tapi masalahnya kali ini ngebuatnya gak ngopi-paste, dan harus pakai mikir dulu. Sehingga konsekuensinya saya harus banyak-banyak membuka buku referensi dan juga searching dari internet untuk mendukung isi materi yang akan disampaikan.

Udah dulu ya...

Sunday, March 04, 2007

Dakwaan dan Klarifikasi

Biasanya terkait dengan suatu permasalahan, terdapat dua pihak yang secara lazim muncul dengan sendirinya yaitu, pihak terdakwa dan pihak pendakwa. Yang mana pihak pendakwa berperan sebagai penuntut, sedang terdakwa sendiri memainkan peran yang dipojokkan. Karena memang terdakwa, diposisikan sebagai orang yang nyaris bersalah yang bisa juga benar-benar tidak bersalah.

Suatu dakwaan yang dilayangkan kepada seseorang, pada perkembangannya ternyata tidak selamanya didasari pada landasan yang kuat. Kan tetapi, seringkali dakwaan dilayangkan dengan dasar tudingan, isu, atau gosip. Maka tak heran apabila saat ini kita banyak menyaksikan dua kubu selebritis saling serang dan saling menjatuhkan di berbagai infotainment namun tanpa disertai bukti-bukti yang autentik. Lebih banyak berupa opini yang dibuat seperti fakta.

Fenomena ini, sudah sangat tidak layak untuk dipelihara. Karena kenapa? Sebab kedua belah pihak yang bersangkutan tidak pernah dipertemukan untuk membicarakan permasalahan yang sebenarnya. Terlebih lagi apabila si terdakwa, tidak segera melakukan klarifikasi terhadap isu atau gosip yang menimpanya. Kesalahan fatal inilah yang kemudian membuat orang-orang semakin berspekulasi dan tentunya semakin hari semakin memperburuk citra dari si terdakwa.

Maka dari itu, tentunya kita dapat mengambil pelajaran bahwa akan sangat tidak baik apabila suatu permasalahan dibiarkan mengendap terlalu lama oleh terdakwa tanpa klarifikasi. Walaupun nyata-nyata isu yang menimpa terdakwa tadi adalah tidak benar. Karena memang itulah yang dibutuhkan oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya, sebuah klarifikasi dari sang terdakwa terkait permasalahan yang menimpanya. Klarifikasi yang dapat mematahkan berbagai isu/tudingan yang berkembang di tengah-tengah suatu komunitas.

Saturday, March 03, 2007

Kuliner's Day

Namanya juga anak kos, jarang-jarang kan ketemu makanan enak. Apalagi kalau makanan yang dibilang enak itu adalah makanan gratisan. Pastinya, selain tambah enak di lidah, hitung-hitung juga buat ngirit uang kiriman dari orang tua. Tapi tenang, kali ini saya benar-benar mendefinisikan "makanan enak" sebagaimana arti yang sebenarnya...

Masih berkaitan dengan makanan, interaksi saya dengan makanan pada hari ini bisa dikatakan sangat intens. Karena siang tadi, saya dan Betha pergi berboncengan naik motor ke "Festival Jajanan Bango" yang diselenggarakan di Lapangan Gasibu Bandung. Rencana kami pergi ke sana adalah untuk melakukan wisata kuliner. Itu lho, kayak yang ada di tivi-tivi belakangan ini.

Perjalanan wisata kami mencari makanan dimulai pada pukul setengah satu siang (kurang lebih) setelah kami melaksanakan sholat zhuhur di masjid Museum Geologi. Awalnya, kami berdua masih bingung hendak makan apa. Karena puluhan stand makanan memadati lapangan gasibu. Dengan melihat kondisi seperti itu, kami pun sepakat untuk mengawali perjalanan wisata kuliner ini dengan terlebih dahulu mengitari lapangan gazibu.

Menjelang satu putaran (lapangan Gasibu), ternyata rong-rongan dari perut saya semakin menguat. Seakan-akan perut saya sudah tahu dimana ia berada saat ini, bahwa ia tengah berada di tempat yang penuh makanan dan minuman. Maka dari itu, sehubungan dengan kondisi perut yang sudah mulai bermusikalisasi dengan sedemikian merdunya, saya dan betha memutuskan untuk segera memulai acara wisata kuliner ini.

#1 Nasi Gila dkk, Rp 9000,-
Jajanan pertama yang saya cicipi ini, cukup mengenyangkan. Kombinasi antara nasi putih yang ditaburi abon sapi dengan lauk berupa daging ayam, telor, dan sayur yang ketiganya dicampur-adukkan menjadi satu dan dibumbui seperti ayam kuluyuk. Ditambah, tahu bulat yang di-cocol ke saos tomat, juga semakin menambah keanekaragaman rasa dari masakan ini.


#2 Es Teh-Jeruk dan Teh manis, Rp 3000,- & Rp 2500,-
Sehabis makan, tentunya tenggorokan jadi agak seret. Makanya kami pun segera mencari stand terdekat yang menjual minuman. Hingga akhirnya pandangan kami tertuju kepada stand Teh Sari Wangi. Tanpa pikir panjang, kami akhirnya membeli satu gelas Es Teh-Jeruk dan Es Teh Manis, dan setelah itu kami pun mencari tempat duduk di "dining area".

#3 Telo, Rp 5000,-
Di jawa makanan ini biasa disebut "Telo". Tahu artinya? Ya, itu merupakan sebutan singkat untuk ketela (singkong) dalam bahasa jawa prokem. Menu ke-3 ini merupakan masakan yang bahan dasarnya adalah singkong yang di kukus. Agar rasanya tidak hambar, oleh si penjual yang kreatif ini, pada singkong tersebut dituangkan saos rasa "strawberry" dan "berry". Sebagai penambah rasa cemilan tadi juga ditaburi oleh keju parut. Hmmm... Kebayang kan gimana kenyangnya.

Perjalanan wisata ini berakhir pada pukul 14.00 WIB. Ditutup dengan prosesi makan menu #3 yang dilakukan di anak-anak tangga lapangan gasibu (tepat di depan gedung sate). Disana kita mengakhiri perjalanan ini dengan kondisi perut sama-sama kenyang dan mata yang sama-sama mengantuk. Akan tetapi, itu semua segera hilang setelah kami melanjutkan perjuangan kuliner kami di Es Goyobod Jl. Kliningan. Tarik mang.....!!!!!

Friday, March 02, 2007

2 Sebab Utama Pusing

Sakit Pusing, sebagaimana kita ketahui, seringkali menyerang kita. Serangannya, bisa sebentar dan bisa jadi juga agak lama. Bergantung pada daya tahan tubuh dan treatment yang dilakukan oleh penderitanya. Akan tetapi yakinlah bahwa pusing pasti akan berlalu.

Mahasiswa, bisa dikatakan cukup akrab dengan kondisi ini. Karena mungkin ada beberapa faktor yang semakin membuat ia kenal dekat dengan penyakit yang satu ini. Oleh karena itu, saya pun menjadi terpanggil untuk memaparkan informasi terkait penyebab utama penyakit pusing pada mahasiswa.

Selamat menikmati...

Sebab Pertama: Telat Makan
Telat makan tidak bisa lagi dipandang sebagai masalah sepele. Banyak penyakit-penyakit yang bisa menghampiri tubuh kita, ketika pola makan kita tidak teratur (apalagi kalau sampai telat dan lupa makan).

Kenapa bisa seperti itu? Karena tubuh kita membutuhkan asupan gizi untuk beroperasi, yang nantinya akan dipergunakan dalam membangun sistem pertahanan tubuh dari segala macam virus/penyakit. Maka dari itu, usahakanlah untuk tetap makan tepat pada waktunya, walaupun sesibuk apapun kita dalam beraktivitas di kampus.

Sebab Kedua: Telat Datang Kiriman
Nah yang satu ini juga jangan dianggap main-main. Efeknya besar lho buat kesehatan kita... Bisa dibayangkan, betapa gelisahnya mahasiswa ketika uang di tabungannya tidak lagi cukup untuk menyambung hidup di perantauan. Kegelisahan itu bisa saja terus berlanjut, sampai akhirnya menyebabkan kepala jadi pusing tujuh keliling.

Maka dari itu, untuk mengakalinya, perbanyak-lah silaturahmi saja dengan rekan-rekan yang lain. Jika ada famili, mungkin jauh lebih baik. Karena nantinya, selain kunjungan kita dapat mempersambungkan lagi tali silaturahmi antar keluarga, minimal snack atau bahkan makan besar juga akan disajikan di hadapan kita. Dan sudah tentu, itu semua gratisan (gak mungkin kan nagih biaya makan ke family). :D

Semoga bermanfaat...

Thursday, March 01, 2007

Kuliah Itu Nikmat

Ternyata kuliah itu nikmat juga ya... Bukti nya hari ini saya betah bener kuliah, yang secara kebetulan emang jadwalnya paling padat diantara hari-hari lain dalam seminggu. Tapi anehnya, biar pun sempet tidur-tidur kecil di kelas (pas dosen lagi nerangin), dalam skala 100%, saya bisa menikmati materi kurang lebih 70% s/d80 % .

Ada satu alasan lagi yang membuat saya semakin menikmati jalannya kuliah, karena dalam dua hari ini banyak sekali senior-senior yang telah menjalani sidang TA dan lulus. Yah kasian bener kan, mereka bakal kehilangan banget masa-masa indahnya kuliah. Hehehe...ini bukan cari pembelaan diri lo ya,.. Cuma pada akhirnya, saya jadi lebih menghargai masa-masa terakhir saya kuliah di STT Telkom.

Btw, selain kejadian yang membuat saya jadi semangat kuliah, hari ini saya juga dapat kabar bahwa Dirut Telkom diganti. Sekarang yang menjabat Dirut PT Telkom adalah Rinaldi Firmansyah (dulunya direktur keuangan Telkom). Konon kabarnya banyak juga yang berharap pada beliau, karena belakangan ini Telkom lagi banyak masalah di intern perusahaannya. Sebab pak Dirut yang baru adalah orang Telkom sendiri...bukan orang import, seperti yang sebelumnya.

Oleh karena itu, sebagai salah satu mahasiswa yang kuliah di sekolah yang disponsori Telkom ini (STT Telkom), saya mengucapkan "Selamat berkarya dan Semoga Sukses" untuk Pak Rinaldi Firmansyah. Dan jangan lupa juga kalo bapak punya banyak calon-calon penerus di kampus Telekomunikasi.

 
Design by Wordpress Theme | Blogger Templates | JCPenney