Wednesday, January 31, 2007

Do Your Best Right Now!!

Tidak terasa, kita telah memasuki bulan-bulan terakhir dalam periode kepengurusan kita. Mungkin masih banyak targetan-targetan yang belum dapat kita raih dalam perjalanan kepengurusan ini. Akan tetapi, kita tidak boleh patah semangat dahulu. Sebab, sebagai orang-orang yang diberi anugerah untuk berpikir positif bagi kehidupan manusia, khususnya di dunia kemahasiswaan STT Telkom, kita masih diberi kesempatan untuk memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya.

Rekan-rekan semua,
Tentu saja masih juga tidak sedikit kekurangan kita dalam menjalani amanah di DPM. Namun, alangkah bijaknya jika kita tidak berlarut-larut untuk menyesalinya dan segera mengambil pelajaran/hikmah dari seorang guru yang paling baik. Jangan pula kita bersedih hati!! Karena tidak ada gunanya menyesali apa yang telah terjadi. Tidak ada gunanya lagi kita merasa bersalah. Yang seharusnya kita pikirkan adalah apa yang akan kita lakukan saat ini dan di masa yang akan datang. Karena, dengan melakukan hal-hal positif dan di saat ini, kita akan menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang dewasa dalam menghadapi realitas kehidupan. Dan semoga saja kita dapat menjadi orang-orang yang meninggalkan DPM dengan kepala dan bahu yang tegak. Karena kita telah meninggalkan warisan bagi kehidupan demokrasi di kampus ini.

Rekan-rekan semua,
Mari kita Tunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang tidak hanya hebat di masanya saja, melainkan juga kita mampu melakukan proses transisi amanah di DPM dengan sebaik-baiknya kepada para penerus perjuangan kita di Kampus STT Telkom. Hingga akhirnya nanti kita semua akan dicap sebagai orang-orang yang meninggalkan warisan, bukan sekedar meninggalkan posisi.

Oleh karena itu, bagi rekan-rekan semua yang belum tersadar dengan kondisi ini, segera bangun lah!! Dan perbuat sesuatu yang dapat menjadikan dirimu berarti di dunia ini..

Wassalam,..

Bandung, 31 Januari 2007


Arki Rifazka

Wednesday, January 24, 2007

Sehari Di Jakarta

Hari sabtu kemarin saya pulang ke rumah orang tua di Jakarta. Berangkat dari Terminal Leuwi Panjang Bandung jam 15.45 WIB. Seperti biasa, naik bis Primajasa jurusan Lebak Bulus Jakarta. Dengan lama perjalanan, biasanya kurang lebih memakan waktu 3 jam.

Sebelum pulang, sebagaimana diceritakan di blog, saya masih sempat mengikuti seminar anti korupsi di ITB, ngobrol-ngobrol dengan Pak Khaeransyah Salman di Masjid Salman, dan mengunjungi Gedung Sate pada hari yang sama. Seusai aksi, saya juga sempat sedikit beramah tamah dengan Bapak-bapak Intel Polres Bandung Tengah, barulah kemudian saya berangkat ke terminal bersama Bang Topan. Saya yang nyetir motor di depan, dan dia saya bonceng di belakang. Bisa ditebak, hampir sepanjang perjalanan ke Leuwi Panjang kita becandaan.

Aksi di Gedung Sate

Tanda Tangan Anti Korupsi Pak!

Singkat cerita, saya naik bis yang berangkat jam 4 sore dan sampai di rumah jam 18.50 WIB. Masih dapat waktu sholat maghrib. Akan tetapi, kondisi rumah kosong. Ayah dan Mama plus Farhan (adik sepupu saya) lagi pergi ke Erlangga-Kebayoran Baru, ke Rumah Pakde Seno. Jadilah akhirnya saya sendirian di rumah. Makan malam + ngangetin nasinya juga sendiri, tapi bersyukur karena lauk yang dimasakin mama enak bener. Udang dengan bumbu beef yakiniku di hoka hoka bento. Hipotesis saya, masakannya lebih pas dibilang Udang yakiniku kali ya.

Beef Yakiniku

Selain itu di kulkas banyak bener cemilan yang bisa dimakan. Ada sneakers, jeruk, korma, dan coklat-coklat lain yang lumayan mengenyangkan. Sampai akhirnya gak terasa udah jam 21 dan Ayah+Mama+Farhan tiba di rumah. Jadi, acara Lepas kangen pun tetap bisa terlaksana malam itu juga.

Snickers Chocolate

Hari Minggu, bangun kesiangan. Kayaknya tuh kasur terlalu empuk. Nih badan tau aja di kosan gak ada yang springbed, pas ketemu yang empukan dikit langsung ketagihan.

Sarapan pagi, ayah masakin nasi goreng kambing. Kenyang euy. Susu juga dibuatin sama Mama. Abis itu bimbingan masalah TA ke Ayah di Ruang Tamu. Sehingga akhirnya dari obrolan kemarin didapat pencerahan yang lumayan signifikan bagi kelangsungan hidup TA Arki.

Agak siang, sekitar jam setengah satu siang. Ayah ngajakin pergi makan di luar terus sekalian mau ke Mal Ambassador, buat service HP ayah yang kemarin sempat rusak pas lagi dibawa pergi ke Narita.

Ayah dan Mama

Ayah

Farhan


Tukang Foto (Memfoto diri sendiri)

15.30 WIB
Kita sampai di Mal Ambassador. Jalanan di sekitar kuningan macet parah. Parkir mobil pun gak bisa di parkiran Malnya langsung. Kita akhirnya parkir di tempat parkir ITC kuningan yang bersambungan dengan Mal Ambassador. Seperti biasa, hari minggu mal dipadati pengunjung. Dan kita menjadi salah satu diantaranya. Kita disana sampai jam 6 sore. Hp ayah baru selesai dibenerin jam segitu. Sepulangnya dari sana kita mampir di rumah Pakde Seno, niatnya buat numpang sholat maghrib. Eh gak taunya malah sekalian sholat Isya dan makan malam. Kita pun pulang ke rumah jam 20.30 dengan lama perjalanan 1 jam untuk sampai di rumah.
Pakde Seno (Mayjen Purn Polisi)

Adzra (Anaknya kak Maya)

Esok harinya, jam enam pagi saya udah berangkat lagi dari rumah menuju bandung. Di drop ayah yang mau berangkat kerja di terminal Lebak Bulus. Sampai di sana, pas bener ada Bis jurusan Jakarta-Tasik yang udah siap- berangkat.

------------------------------------------------
Judul postingan ini, Sehari di Jakarta. Meskipun sebenarnya saya sudah tiba di jakarta Sabtu malam dan pulang ke bandung Senin Pagi. Akan tetapi dengan pertimbangan jumlah waktu efektif, maka saya rasa lebih pas kalau dibilang saya hanya berada di Jakarta selama sehari.

Salam Pejuang TA!

Wassalam.

Monday, January 22, 2007

SEKANTOR (Finish)

Sabtu kemarin, saya kembali bertandang ke ITB dalam rangka mengikuti SEKANTOR. Masih dengan tema yang sama, yaitu Membangun Gerakan Pemuda dalam pemberantasan Korupsi di Indonesia.

SEKANTOR yang bertempat di Aula Timur ITB


Pembicara yang hadir belum ada yang familiar di kuping saya, kecuali pak Khairansyah Salman. Salah satu anggota KPK yang berhasil meringkus pelaku korupsi di KPU. dalam diskusi tersebut beliau memaparkan betapa ruwetnya skema kebocoran dana di Indonesia. Terlebih lagi kebocoran tersebut terjadi tidak hanya pada instansi pemerintahan, melainkan juga pada masyarakat dan swasta.

Khairansyah Salman


Sehingga kemudian beliau mengajak kita berpikir, kira-kira mahasiswa akan memulai dari elemen yang mana? Pemerintah, masyarakat ataukah swasta? Lalu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menumpas habis korupsi di Indonesia?Itu semua memang tidak harus terjawab saat ini, akan tetapi sangat penting untuk dipikirkan saat ini dan tentunya untuk diambil tindakan yang nyata pada masa yang akan datang. Bisa itu semenit, sehari, sebulan, ataupun setahun lagi. Bergantung pada kita, pemegang kunci perubahan di Indonesia.

Tukang Foto


Sebenarnya tema acara kemarin agak melenceng dari tujuannya. Karena isi materi yang didiskusikan dalam forum tersebut tidak banyak menekankan pada peran-peran strategis mahasiswa dalam memberantas korupsi di negara kita. Sehingga menurut saya acara kemarin tidak jauh beda dengan seminar yang diisi oleh Lendo Novo, Ihsanudin Noersy, dst. pada hari Rabu, 17 Januari 2006.

Seminar berakhir pada pukul 13.00 WIB. Ditutup dengan persembahan dari UKM seni dan budaya Sunda ITB (LSS ITB), yang mengundang tawa dari seluruh audiens di Aula Timur ITB. Selepas itu, peserta dipersilahkan melaksanakan sholat Zhuhur. Saya dan Topan pun segera menuju Masjid Salman. Selesai sholat zhuhur dan jamak ashar (saya berencana pulang ke Jakarta setelah acara berakhir), saya segera ke tempat penitipan sepatu karena sepertinya topan sudah duluan ke sana. Sesampainya di depan salman, bang top sudah menunggu. Dengan tampang yang kelaperan, dia ngajak saya ngambil makan siang ke ITB. Ya, akhirnya kami bergegas, takut kehabisan

(sambil jalan ke arah kampus ITB, tiba-tiba...)

"Fan, fan..itu Khairansyah Salman!", kataku. "Kita minta kartu namanya yok!"
Tanpa pikir panjang, langsung aja kita mendekat dan memperkenalkan diri ke beliau dan memberitahukan bahwa kita dari STT Telkom. Usai bersalaman kami langsung minta kartu namanya. Beliau memberikan kepada kami masing-masing satu kartu namanya. Sayang Ketua Dewan dan Menkopolkum hingga kini belum punya kartu nama. Jadinya gak ada yang bisa ditukarkan kepada Pak Khairansyah. Masak pake KTP? Gak lucu banget kan!!
Ah gak penting..sok-sok an aja itu mah. Hehehe...

Sempat juga terjadi obrolan ringan. Salah satunya, berkembang dari pertanyaan tentang alamat tempat tinggal beliau, yang ternyata satu daerah dengan rumah orang tua saya di Ciputat. Hanya saja beliau di Pamulang Permai, yang mana untuk mencapainya harus melewati ps. Ciputat dengan kemacetannya atau melalui Cirendeu/Pondok Cabe.

Btw, tanpa disangka juga, ternyata acara Sekantor juga ditutup dengan pawai anti korupsi yang rutenya ITB-Gedung Sate. Polisi pada panik, maklum pemberitahuannya agak mendadak. Hehehe..maaf ya pak! Namanya juga mahasiswa.

Barisan STT Telkom


Tapi tenang aja, aksi kita damai-damai saja kok. Apalagi teman-teman KM ITB benar-benar menjaga kondusivitas aksi. Sampai-sampai pagar Gedung Sate pun juga tidak boleh digoyangkan oleh peserta aksi.

Rekan-rekan KM ITB berjaga-jaga di depan pagar Gedung Sate


Yah,...gak seru banget kan. Padahal, nyang namenye ngingetin korupsi mah, jangan tanggung-tanggung! Itu kan kejahatan terhadap kemanusiaan..

Thursday, January 18, 2007

Taushiyah itu Ibarat Kopi Pahit

Sepahit apapun tausiyah tetap harus disampaikan daripada ditausiyahi di akhirat kelak dengan api neraka yang panas . Namun kopi atau coklat atau teh yang pahit akan terasa lezat jika diimbangi dengan gula pasir yang tepat takarannya. Maka muncullah watawa shaubil marhamah.

Tausiyah yang pahit jika disampaikan dengan baik maka akan sejuk, nyaman, dan tentram bagi orang yang ditausiyahinya. Sehingga tausiyah akhirnya bisa menjadi kebutuhan baginya, bukan suatu hal yang ditakuti.

Apalagi dalam mengarungi jalan perjuangan yang panjang ini. Tidak akan ada satu orang pun yang mampu menjalaninya sendirian. MUSTAHIL!!! Karena pada fitrahnya manusia adalah makhluk sosial. Yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Maka beruntunglah orang-orang yang masih mendapatkan perhatian dari saudaranya. Walaupun itu seperti kopi pahit yang tidak tepat takaran gulanya.

SEKANTOR (Sekolah Anti Korupsi)

Dalam beberapa hari kedepan, teman-teman di KM ITB sedang menyelenggarakan Sekolah Anti Korupsi (Sekantor). Event tersebut dimulai sejak hari Rabu, 17 Januari 2007. Dengan melibatkan ratusan orang peserta, sejumlah pembicara yang handal, dan puluhan (mungkin) rekan-rekan panitia yang mantap, sehingga acara SEKANTOR menjadi acara yang "well organised". Apalagi pada acara tersebut juga hadir rekan-rekan mahasiswa dari belahan timur bumi Indonesia seperti; Sulsel, Sultra, dll.

SEKANTOR, pada dasarnya adalah wahana untuk meningkatkan kapabilitas, keahlian, dan wawasan mahasiswa, sebagai elemen masyarakat yang masih berpegang teguh pada idealisme anti korupsi, dalam menjalankan perannya sebagai "agent of social control".

Sebagaimana kita tahu, hingga kini upaya-upaya pemberantasan korupsi di Indonesia belum juga membanggakan. Itikad baik penyelenggara negara untuk menjauhi korupsi pun belum begitu kuat. Masih saja ada penyelewengan yang dilakukan, baik itu oleh pejabat teras pemerintahan maupun oleh para birokrat karir yang ada di instansi-instansi pemerintahan. Dan lucunya mereka masih juga mencari pembenaran atas alasan mereka melakukan tindakan korupsi.

Berangkat dari hal tersebutlah acara SEKANTOR ini dilaksanakan oleh teman-teman KM ITB. Harapannya, mahasiswa akan semakin jeli dan meningkatkan perhatiannya terhadap kasus-kasus korupsi yang ada di pemerintahan. Impiannya, pemerintahan yang kondusif dan terbebas dari dari segala unsur korupsi dapat tercipta di Indonesia.

SEKANTOR menghadirkan pembicara dari beberapa instansi/lembaga yang sudah akrab di telinga para pembasmi korupsi, antara lain; KPK, ICW, Kementerian BUMN, Kejaksaan Tinggi, dan MPR RI.

Di sela-sela waktu Istirahat, kita pun sempat bersilaturahim dengan bapak-bapak pejuang keadilan di Serikat Pekerja PT DI, Bang Lendo Novo, dan juga Dr. Hidayat Nurwahid.

Ramah-tamah seperti itu lah yang bagi saya dapat membangkitkan kembali ruh pergerakan untuk senantiasa berjuang dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Karena mereka semua adalah orang-orang yangbenar-benar terjun ke arenanya. yang wajahnya kotor terkena keringat, debu, dan darah, yang senantiasa mengisi hidupnya dengan perjuangan-perjuangan mulia untuk menjadikan dunia yang kacau ini lebih baik ketika mereka tiada.

Foto-foto:

Seminar Anti Korupsi


Sedang Menyimak


Topan dan Jefri berpose di dekat RI 5


Narsis Bener nih orang


Makan bareng Bang Lendo


Bapak-bapak dari Serikat Pekerja PT Dirgantara Indonesia


Konferensi Pers Ketua MPR RI


Dr. Hidayat sedang beraudiensi dengan SP PT DI dan KAMDA BANDUNG


Ketua Dewan berjabat tangan dengan Ketua Majelis

Menkopolkum Topan dengan Ketua MPR RI

RI 5

Monday, January 15, 2007

Walimahan Mas Rama - Ummi

Kemarin, Ahad 14 Januari 2007 adalah hari yang berbahagia buat Mas Rama Hari Yudha. Karena pada hari itu beliau telah berhasil melangsungkan pernikahan yang merupakan sunnah Rasulullah SAW. Semoga pernikahan tersebut dapat menghantar beliau dalam meraih surganya Allah melalui pembentukan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrohmah serta harokiyyah. Amin.

Sebenarnya di sisi lain pernikahan ini juga membuat "panas" diri saya, dan mungkin juga bagi beberapa orang teman yang turut merasakan hal yang sama. Bagaimana tidak? Lagi-lagi peristiwa ini membuat hati saya berdoa, agar saya bisa cepat lulus kuliah dan segera menyusul jejak para alumni yang telah lebih dulu menjalankan sunnah Rasul yang satu ini. Walaupun sebenarnya di dalam hati gak "ngebet-ngebet" banget, tapi tetap saja PANAS bos.

Para alumni tersebut, khususnya alumni angkatan 99 dan 2000, yang membuat hati ini semakin termotivasi ialah; Mas Anugerah SP, Mas Gatot, Mas Novrizal, dan Mas Rama, serta deretan nama lain yang mungkin tidak saya sebutkan di sini. Kenapa bisa cukup mempengaruhi? Mungkin alasan utamanya adalah karena mereka dahulunya merupakan model reference saya ketika mereka masih berada di kampus. Mereka semua benar-benar senior yang membanggakan di hadapan juniornya.

Btw, sekarang pun saya juga sudah di tahun terakhir kuliah. Sehingga saya juga bisa cukup tenang dan menahan diri, karena saya yakin bahwa masa nya akan tiba. hanya tinggal tungguwaktu saja. Kini yang urgent untuk difokuskan adalah DPM, kaderisasi kepemimpinan dan Tugas Akhir. Setelah itu semua selesai, maka yang terbayang di saya adalah perkataan Ayah dan Mama, "Welcome home my son!! We've been waiting for you". Ahh...jadi pengen pulang..


Balik lagi ke cerita Mas Rama,
Acara kemarin benar-benar ramai. Emang kelihatan ya, kalau seseorang itu bisa membangun tali persahabatan yang luas dan senantiasa memelihara tali silaturahim, pastilah terhadap apapun yang ia kerjakan orang lain secara langsung atau tidak langsung akan memberikan respek positif padanya. Teori tersebut jelas terbukti, yang mana seorang mantan Presiden Mahasiswa di kampus STT Telkom Bandung ternyata juga memiliki banyak kerabat di tempat asalnya. Bahkan ada juga yang bersedia berangkat dari Bandung untuk menghadiri resepsi pernikahan beliau.

Semoga sukses mengarungi kehidupan baru ya mas!!
Jangan lupa doakan kami yang masih berada di kampus ini, agar segera lulus dan menyusul jejak mu dalam menjalankan sunnah Rasulullah SAW.
Amin.

Sore yang Menakjubkan

Hari Sabtu, 13 Januari 2007 tepatnya pukul 16.15 WIB, rekan-rekan Biro Pengawasan Eksekutif (PE) menyelenggarakan acara bedah buku "Model Manusia Muslim Abad 21" karangan H M Anis Matta. Acara tersebut dipandu oleh Dhona, salah seorang staf Biro PE dan yang bertindak sebagai narasumbernya adalah Mas Tri Wahyu, mantan Presiden BEM ST3 periode 2005/2006.
H M Anis Matta

Acara bedah buku kemarin kurang lebih dihadiri oleh 15 orang audiens yang berasal dari Setjen, DPM, dan juga BEM. Proses tanya jawab juga berlangsung dengan baik. Banyak peserta diskusi yang bertanya kepada narasumber. Secara keseluruhan acara berlangsung dengan lancar tanpa kendala yang berarti dan diakhiri pada pukul 17.30 WIB.

Berikut ini hasil dokumentasi dari acara kemarin, selamat menikmati.

Persiapan Sebelum Acara
Belum Ada yang Dateng
Moderator (Dhona) + Narasumber (Mas Tri Wahyu)

Ternyata Atap SC nyaman juga buat acara seperti ini

Dalam bedah buku kemariin MAs TW banyak bercerita tentang sosok mahasiswa yang dapat melakukan segenap langkah perubahan di Kampus, Masyarakat dan di tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sekaligus juga menegaskan pakem pergerakan mahasiswa dalam, yaitu;
  1. Afiliasi,
  2. Partisipasi, dan
  3. Kontribusi
Tiga hal di atas, benar-benar dijadikan sebuah tahapan yang jelas dalam bergerak, dan tiga hal itu pula lah yang selama ini juga dijadikan pakem oleh Anis Matta. Maka dari itu sangat wajar apabila beliau dalam bukunya benar-benar dapat menggugah para pembaca dengan tiga aspek tersebut.

Diakhir, buat rekan-rekan di Biro PE Setjen DPM, Salut untuk kerja nyatanya dalam kegiatan bedah buku ini. Tetap semagat dan jangan pernah berhenti berkarya serta memberikan manfaat bagi sesama.

Salam Mahasiswa!!!

Saturday, January 13, 2007

Blog Baru

Mulai hari ini, telah di launching blog baru yang diasuh oleh Arki Rifazka yang judulnya Kepemimpinan Sejati. Penasaran atau ingin tahu, klik aja di sini. Mudah-mudahan bisa men-trigger kemunculan pemimpin baru di bangsa kita.

Friday, January 12, 2007

The Complexity

Hari ini kejadian begitu kompleks. Ujian ada dua, Rekayasa Aplikasi Internet jam 8 pagi, siangnya Data Mining jam 13.30 WIB. Selesai ujian dapat kabar dari temen, katanya motor saya yang tadi beliau pinjam, jatuh dan alhasil ada banyak bekas jatuh di sisi kiri motor saya.

Kejadian evaluasi kemarin malam, juga masih menyisakan banyak pertanyaan dari dalam diri saya. Masih layak gak sih saya jadi pemimpin? Apakah memang saya telah kehilangan arah? Atau mungkin telah terjebak pada egoisitas diri yang seakan-akan tidak pernah ada dalam diri saya?

Karena yang saya tangkap dari evaluasi kemarin, adalah betapa buruknya kinerja saya di DPM sebagai Ketua.

Otoriter, dominasi, "stubborn", dll.

Selain itu, hari ini juga saya memulai untuk membuat proposal TA. Tadi pagi pun ayah sempat nelpon untuk menanyakan kabar, sekaligus nyerempet nyanyain tentang kemajuan TA saya. Tentunya saya tidak akan sampai hati untuk memberikan lip-service ke beliau. Sudah terlalu banyak ego si bungsu ini dituruti oleh beliau, dan kini saatnya bagi saya untuk memberikan effort yang besar atas semua harapan beliau pada saya. Mau tahu isi dialognya? sok lah disimak...
Ayah: Kamu sedang apa ki?
Arki: ini lagi belajar RAI yah.
Ayah: RAI?
Arki: Iya, Rekayasa Aplikasi Internet,
(tiba-tiba)
Ayah: Alhamdulillah, gitu dong!
(beliau merespon dengan nada yang setengah kaget)
Arki: Hehehe...bisa aja yah
..............
(dipotong oleh Lembaga sensor Keluarga)

Btw, diakhir percakapan dengan beliau, saya sekali lagi mohon didoakan oleh beliau, agar saya diberikan kelancaran dalam mengerjakan TA. Karena memang, dukungan dari orang tua lah yang saat ini membuat saya bertahan dan teguh pendirian untuk mengerjakan TA.

------
Pukul 14.17 WIB
Ujian selesai, motor dikembalikan dengan keadaan yang dukup mengharukan. Saya pun langsung bergegas mengambil motor di parkiran, dan pulang ke kos. Sampai di kos, cek-cek kerusakan yang ada di motor lalu menghubungi dealer HONDA untuk menanyakan harga-harga spare part nya. Hasil dari percakapan dengan orang di dealer, kerusakan motor saya diestimasikan sebesar 173+101+89=363,++ ribu rupiah dan untuk pengerjaan memakan waktu maksimal 4 hari. Yah, ini nih yang bisa bikin repot kalau harus di-inepin, 4 hari lagi!!

Keputusan akhir saya, adalah menunda dulu service, karena ada beberapa agenda/acara yang sepertinya harus menggunakan motor sebagai sarananya. Mungkin nanti ketika ada space libur yang agak santai saja.


Sekre DPM tadi sore juga lumayan rame. Ada Dewa, Bim-bim, Reni, dan Tika. Saya terpaksa pulang duluan, lagi kurang nyaman di SC. Biar lebih fokus dalam mengejar pembuatan proposal TA.

TA, UAS, dan DPM

Sebagian besar teman-teman seperjuangan saya, angkatan 2003 kini tengah disibukkan dengan persiapan TA. Sudah menjadi hal yang wajar, ketika hari ini mendengar teman-teman sedang mencari judul TA, menyusun proposal, daftar seminar, atau ngejar seminar. Atau bahkan sedang cari data ke perusahaan, nah yang satu ini kemungkinan termasuk dalam golongan yang sudah seminar dan sedang mengejar sidang lulus. Semoga Allah SWT merahmati dan membukakan jalan yang seluas-luasnya bagi hamba-hambanya yang berupaya dengan gigih. Amin.

Perkembangan terakhir dari TA saya, intinya saya diminta untuk langsung membuat proposal kepada calon Dosen Pembimbing saya. Beliau adalah Pak Erwin B Setiawan, dosen Aljabar Linear dan APSI saya dulu. Bidang yang ditawarkan pun juga tidak jauh dari ke-Sisfo-an. Hehehe..rupanya beliau benar-benar mendalami bidang tersebut. Mudah-mudahan aja bisa lancar. Btw, untuk proposal, saya ditunggu sampai akhir pekan ini. So, buat siapa saja yang membaca blog ini, minta doanya ya,..namanya juga usaha.

Di lain sisi, kampus kita kini pun sedang menyelenggarakan salah satu perhelatan besar bagi seluruh mahasiswa, apalagi kalau bukan UAS. Sebagaimana diketahui, ini adalah "event" yang paling ramai diikuti mahasiswa. Momentum re-unite nya teman-teman sekelas yang selama ini terpisahkan oleh ruangan, waktu, dosen, dan mata kuliah yang diambil sesuai kebutuhannya masing-masing. Dan seperti biasa UAS memakan waktu sekitar 2 pekan.

Bagi saya UAS pun memiliki makna tersendiri. Karena ketika UAS, serasa punya waktu libur dari kemahasiswaan. Walau kenyataannya, pada UAS kali ini lagi-lagi tidak berhasil memfokuskan diri dalam belajar. Tapi gak mengapa, at least sudah berusaha. Lagipula kan gak ada ceritanya dakwah diliburkan dulu ketika UAS.
Hehehe.. Just kidding my friends. It's only my self-defence...
But, it's true that i've been tried my best. I'm really sure about it.

Lalu untuk DPM sendiri, sampai saat ini masih menjadi salah satu prioritas amanah saya. Ini nih yang terkadang buat saya sangat betah di SC, memikirkan hal-hal yang belum sempat terpikirkan oleh para pendahulu DPM. Pembangunan fondasi-fondasi kelembagaan, kultur dan sistem KBM yang nantinya akan menyuarakan kepentingan mahasiswa; yang dengan mimpi-mimpi itu lah, saya semakin dapat bertahan; dengan harapan nantinya dapat meninggalkan warisan yang terbaik bagi generasi penerus perjuangan mahasiswa di kampus STT Telkom. Karena hidup ini adalah arena bagi kita untuk memberikan apa yang bisa kita lakukan pada saat kita ada di dunia dan selagi kita diberikan kesempatan; untuk menjadikan dunia yang kacau ini lebih baik setelah kita tiada.-----------------------------------------------------------------
Diakhir, ...
Bukankah orang yang meninggalkan posisinya itu meninggalkan lowongan; sedang yang mempengaruhi itu meninggalkan warisan. Akan tetapi janganlah lupa bahwa,
"Estafet kepemimpinan bukanlah ditentukan hanya oleh seberapa cepat kita berlari, melainkan seberapa baik kita mengoperkan tongkat estafet itu kepada pelari berikutnya. Demikian halnya regenerasi kepemimpinan"

 
Design by Wordpress Theme | Blogger Templates | JCPenney