Sunday, February 24, 2008

Pacu Jalur di Kuantan Singingi

Pacu Jalur adalah perlombaan tradisional yang biasanya dilaksanakan bulan Agustus dan dilombakan dengan sistem penyisihan di tingkat desa, kecamatan dan kemudian finalnya di ibukota kabupaten Kuantan Sengingi itu. Namanya unik, "Pacu Jalur" dimana mereka menyebut sampan panjang dengan nama "jalur", nggak tahu deh kalo jalur yang artinya jalan mereka menyebutnya apa. Mungkin sampan jalan kali ya..

Jalur (Sampan~red)

Satu jalur diisi sampai 50an orang, dan mereka mendayung semua, kecuali dua orang yaitu satu anak kecil diujung depan sampan dan dia akan berdiri dan menari-2 ikut irama dayung kalau jalurnya lagi leading, tapi duduk lagi kalo ketinggalan, sambil pasang muka sedih gitu. Trus ada satu orang lagi yang berdiri kayak pawang. Dia berperan sebagai pemberi irama dayung. Katanya itu harus orang pilihan, karena tugasnya tidak mudah dan signifikan dalam sinergi laju jalur. Tapi kayaknya ada satu kriteria wajib yang harus dimiliki pawang tersebut. Sepertinya dia harus bisa komat-kamit kali ya?

Perlombaan Dimulai


Mereka berpacu di sungai besar yaitu sungai kuantan, disana disebutnya batang kuantan, dengan lintasan pacu kira-2 sepanjang 2 km. Satu lagi tambahan perbendaharaan kata yaitu sungai dibilang batang.

Aba-2 start, dengan meriam bambu, dimulai apabila ujung depan semua jalur sudah benar2 pada satu garis lurus. Wah, itu bener-2 psy war antara mereka, susah ngaturnya, karena arus sungai kan gak bisa diam.

Nah setelah melewati garis finish, mereka berputar balik kemudian jalankan jalunya pelan2 di depan tribun vip. Untuk final tahun 2008 yang ada di tribun vip adalah Sukarmis, dia Bupati Kuantan Sengingi


Bupati dan para Pejabat Daerah Melempar Rokok

Disinilah momennya, kalo gak boleh dibilang malapetaka ya.., para penghuni tribun vip yang notabene adalah para petinggi daerah akan melemparkan rokok. Itu memang dari sponsor. Tapi coba yang dilemparkan itu berupa (kupon) beras, gula, minyak goreng, telor, apa deposito....... kan manfaat? Jaman sekarang susah nyari sponsor non rokok kali ya?

Sukarmis, Bupati Kuantan Singingi


Hadiah untuk para juaranya biasanya adalah berupa sapi/kerbau yang jumlahnya bisa 7 ekor per jalur. Lumayan bisa dijual saat lebaran haji.

Pesan Sponsor


Btw, selain perlombaan yang masif tadi, di Kabupaten Kuantan Singingi ada restoran yang namanya "Selera Kampung". Salah satu menu yang favorit di sana adalah ayam kampung goreng crispy tapi harganya lebih mahal dari harga ayam goreng kampung asli di Bandung. Tetapi yang lebih khas di restoran itu adalah gulai ikan patin yang katanya asli dari sungai Singingi dan menggunakan ikan patin pilihan yang berat satu ekornya antara 15-20 kg. Jadi untuk ikan patin hasil tangkapan sungai seberat 20 kg dengan harga sekilonya 120 ribu rupiah maka harga seekor ikan menjadi 2.4juta rupiah. Wow!!! Harganya sama dengan ikan arwana yang Gold. Subhanallah.

2 comments:

Anonymous said...

Semoga pacu jalur tetap jaya, kalau pacu 2008 kuarangramai ya

Elfis ( Toko cd komputer populer )

Kris Hadiawan, Open Mind Set said...

Jalur itu bukan perahu atau bukan sampan. Jalur itu memang berbeda dengan kedua benda diatas. Jalur ini khas dan tersendiri. Jadi gak bisa disamakan jalur kendaraan air di Kuantan dengan kata jalur oleh masyarakat pada umumnya. Jalur ini bahasa khas melayu kuantan. Tapi kalau jalur yg dijalan tetap jalur lah, jalur sama lajur hayoo apa bedanya??

Dan, kalau rokok itu bukan hadiah/doorprize utama, itu cuma sekadar hiburan saja buat muda-mudi disana yang menjadi pemacu disana.
Kalau beras dan sembako lainnya itu ada disediakan dan itu tersendiri tempatnya malah memang ada bazar murahnya kan sewaktu pacu. Pacu jalur itu bukan hanya sekadar lomba jalur saja melainkan suatu agenda acara artinya banyak acara yang digelar seperti pesta budaya rantau kuantan, bazar murah, kesenian,kuliner, upacara adat, pacu jalurnya dan acara lainnya. :)

 
Design by Wordpress Theme | Blogger Templates | JCPenney